Wapres: Jangan Tayangkan Film Hantu



Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan gerakan pembaruan umat, baik yang dilakukan oleh Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU), harus berorientasi pada perkembangan teknologi. Sebab, gerakan pembaruan umat yang dilakukan oleh kedua organisasi massa itu memiliki ciri yang sama dan perkembangan yang sama pula.

Hal itu diutarakan Wapres Kalla di acara milad atau hari lahir ke-99 gerakan Muhammadiyah di halaman Fakultas Kesehatan dan MIPA Universitas Muhammadiyah, Belakang Balok, Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Minggu (25/1).

Dalam acara itu Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin tidak hadi, tetapi diwakili oleh salah seorang Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas.

"Ternyata gerakan pembaruan umat NU dan Muhammadiyah hampir sama. Kemarin saya ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Mereka tengah merayakan milad ke-99. Sekarang pun Muhammadiyah juga tengah merayakan milad yang sama. Ini artinya gerakan pembaruan umat di negeri ini berjalan bersama-sama," tandas Wapres Kalla.

Namun, menurut Kalla, dengan perubahan masyarakat dan teknologi yang terjadi sekarang ini, gerakan pembaruan umat harus dinamis dan berorientasi pada teknologi.

Misalnya, dengan kemajuan teknologi sekarang ini, orang akan lebih banyak menonton televisi. Padahal, dulu orang selalu rajin mengaji di surau. Bahkan, mereka mengaji dari surau ke surau. Akan tetapi, sekarang sudah ada tantangan acara-acara televisi.

"Jadi sekarang bagaimana gerakan pembaharuan tetap berjalan dengan kondisi seperti itu, sebab jika tidak dilakukan gerakan pembaruan yang berorientasi teknologi seperti di Minangkabau ini, tidak ada lagi pengajaran adat bersendi sarah dan sarah bersendi kitabulah. Padahal itu adalah ciri gerakan Muhammadiyah. Khususnya di ranah Minang ini," ujar Wapres.

Kalla menambahkan, dengan tantangan teknologi sekarang, gerakan pembaruan umat harus masuk lebih dalam secara substansial, "Misalnya bagaimana mengubah acara-acara televisi agar tidak menayangkan sesuatu yang tidak mendukung gerakan pembaruan, di antaranya tayangan film-film hantu," papar Kalla.
0 Responses