Washington DC Jelang Pelantikan Obama

Sejak hari Jum'at malam, 16 Januari 2009, suhu udara di ibukota AS terasa dingin menggigit, sekitar 17 derajat Fahrenheit (setara -8.3 derajat Celsius). Sungai Potomac yang membelah kota ini dengan state terdekatnya, Virginia, terlihat membeku.

Meski demikian, kondisi itu tidak menghalangi masyarakat Washington DC untuk melangkahkan kakinya menuju The Mall, lapangan luas yang membentang dari depan Capitol Hill memanjang hinggga DC National Monumen (tugu yang menyerupai pensil). Dengan mengenakan pakaian hangat yang membungkus seluruh tubuh, mereka terlihat sibuk dan antusias, menunjukkan akan adanya hajatan besar di area ini.

Kesibukan DC menyambut Gala Inagurasi Presiden Terpilih AS Barack Obama sangat terlihat. Di depan Capitol Hill, terlihat deretan toilet portable berwarna biru putih. Di beberapa ruas jalan sudah terpasang garis polisi untuk batas kendaraan lewat. Para pejalan kaki masih diperbolehkan berlalu lalang hingga kedatangan Obama di Union Station, Sabtu, 17 Januari 2009, pukul 19.00 waktu Washington DC.

Sementara di sisi Jalan Pensylvania Avenue, barisan motor polisi terlihat berjajar rapi menutup jalan, membentuk barikade menyambut kedatangan Obama. Terlihat banner raksasa bertuliskan 'Change We Believe In' di sudut Jalan D, jalan yang menghadap tepat ke Union Station.

Beberapa turis masih sempat mengambil gambar dari depan gedung DPR AS ini. Sementara dari dalam mobil yang dikendarai secara perlahan, detikcom sempat mengabadikan gambar polisi yang juga berhenti tepat di depan Capitol Hill hanya untuk mengambil gambar dari jarak dekat.

Dari Capittol Hill dan Union Station, detikcom menuju ke KBRI di 2020 Massachusstes Avenue untuk mengikuti Gala Inagurasi Presiden AS. Acara yang diselenggarakan oleh International Club of DC ini digelar untuk memeriahkan suasana menjelang Pelantikan Presiden ke-44 AS tersebut.

Ruang Presiden dan Ruang Garuda tampak dipenuhi oleh pengunjung yang berpakaian pesta gala. Di satu sudut KBRI yang indah, terlihat pop-up gambar Obama seukuran manusia dengan latar belakang layar untuk foto bagi pengunjung yang berminat.

Foto tersebut diberikan secara gratis kepada pengunjung yang telah membeli tiket secara online dengan membayar sebesar US$ 69 untuk makan malam ala Indonesia. Tiket tersebut sold out alias laris manis. Pengunjung yang kehabisan tiket makan malam masih dapat membelinya di pintu masuk yang ditutup pukul 21.00 dengan harga US$ 45 hanya untuk menonton pertunjukan musik dan tari saja.

Hadir dan memberikan kata sambutan dalam acara Gala Inagurasi ini Duta Besar Indonesia yang berkuasa penuh di AS, Sudjadnan Parnohadiningrat, didampingi Deputy Chief of Mission (DCM) Salman Al Farisi. Sementara Ibu Nunung Parnohadiningrat menghadiri acara lain bersama Maya Sutoro, adik tiri Barack Obama.

Acara dimulai sekitar pukul 20.00 dan berlangsung dalam suasana akrab dan menyenangkan. Di sela-sela acara, pembawa acara Eddy Sandjaya memberikan ulasan seputar masa kecil Barry (panggilan akrab Obama) di Indonesia, termasuk di antaranya buku-buku tentang Obama di Indonesia dan juga ulasan tentang Obama di situs detik.com.

Acara yang berlangsung hingga pukul 23.00 ini diisi oleh sajian tari dan gamelan dari Santi Budaya yang menampilkan bintang tamu penari dari Indonesia Riyanto dan Shakila, penyanyi Indonesia yang sudah berdomisili di AS.

Riyanto, yang didaulat untuk menari lagi oleh para pengunjung yang kesengsem oleh goyang pinggul dan kelincahannya, terlihat sumringah ketika ditemui seusai menari. "Audiens sangat antusias dan ikut merasakan tarian tadi. Ini sangat menyenangkan," ungkapnya. Riyanto juga ikut merasakan kegembiraan masyarakat Washington DC menyambut pelantikan Obama.

Suntingan dari detiknews.com
0 Responses