Nyamuk Aja Tau Adzan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim.

Kali ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sebuah kisah nyata yang saya alami, dan saya mencoba menjadikan cerita ini sebagai inspirasi.

Sore itu saya menuju sebuah mesjid (saya tidak akan menyebut nama dan lokasi mesjid tersebut) untuk menunaikan shalat Ashar. Setelah membuka sepatu dan meletakkan tas di dalam mesjid, saya menuju tempat wudhu (untuk berwudhu). Setelah selesai berwudhu, saya masuk ke mesjid. Kemudian saya mengambil mikrofon (atau biasa disingkat mik) untuk mengumandangkan adzan. Saya adzan dengan khusyu' dan sepenuh hati (walaupun mungkin suara saya tidak begitu merdu). Begitu saya selesai adzan, saya merasakan gatal2 di kaki. Ternyata sudah banyak nyamuk berkeliling-keliling ria di kaki saya. Saya pun melihat tumpukan meja di lantai 2 mesjid itu (kita bisa melihat lantai 2 dari lantai 1). Terlintas di pikiran saya bahwa nyamuk2 tersebut bersarang di sana.

Karena saya sering duduk2 di mesjid itu, saya menyadari bahwa jika tidak dalam waktu shalat, nyamuk2 itu tidak akan ada. Mereka hanya turun ketika adzan dikumandangkan. Menurut saya, nyamuk2 itu tau ketika adzan dikumandangkan, itulah saatnya mencari rezeki dari Allah.

Fenomena lain, saya melihat beberapa orang (muslim) tidak menghiraukan panggilan Allah itu. Telinga mereka memang mendengar, tetapi hati mereka tidak. Mereka tidak tau apa yang seharusnya mereka lakukan ketika adzan dikumandangkan.

Jadi dapat diambil kesimpulan:
1. Nyamuk mendengarkan suara adzan. Karena mereka tidak diperintahkan Allah untuk shalat, maka mereka mencari makanan (darah orang2 yang shalat). Dengan itu artinya mereka dah berusaha sesuai takdir mereka.
2. Beberapa orang (muslim) mendengarkan adzan, tapi tidak melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan saat itu. Padahal Allah sudah memerintahkan umat Islam untuk pergi menunaikan shalat ketika adzan sudah dikumandangkan.


Nyamuk hanya dikaruniai oleh Allah berupa nafsu dan naluri, sedangkan manusia tidak hanya dikarunia nafsu dan naluri, tapi juga akal dan pikiran. Lalu kenapa nyamuk bisa menjalankan apa yang seharusnya dia jalankan, sedangkan beberapa orang manusia tidak?

Semoga catatan kecil ini ada manfaatnya, aamiin, yaa rabbal 'alamiin.
Syukran bagi yang sudah bersedia membaca dan mengambil manfaatnya, dan maaf kalau ada kesalahan dalam catatan ini. Maklumlah, saya hanya manusia biasa. :)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
0 Responses